PCM Candipuro Ikuti TOT 1000 Cahaya Muhammadiyah di Yogyakarta

19-08-2025 | Berita | 95x dibaca
PCM Candipuro Ikuti TOT 1000 Cahaya Muhammadiyah di Yogyakarta
"TOT 1000 Cahaya Muhammadiyah"

Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCRPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama Gerakan 1000 Cahaya Muhammadiyah menyelenggarakan Acara Audit Energi dan Training of Trainers (ToT) 1000 Cahaya Muhammadiyah pada 19–22 Agustus 2025 di SM Tower Malioboro, Yogyakarta. Agenda ini menjadi momentum penting dalam menyiapkan kader pelopor transisi energi bersih di lingkungan Muhammadiyah.


Transisi energi kini menjadi kebutuhan mendesak di tengah meningkatnya krisis iklim. Muhammadiyah, dengan jaringan masjid, sekolah, pesantren, dan komunitasnya, diyakini mampu menjadi motor penggerak perubahan melalui dakwah ekologis, pendidikan, dan pemberdayaan umat.


Gerakan 1000 Cahaya ini menjadi pertemuan ketiga dalam upaya menghadirkan alternatif pemanfaatan energi terbarukan. Acara yang digelar di SM Tower Malioboro tersebut dalam pembukaannya dihadiri langsung oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Dahlan Rais, Sekretaris LPCRPM Isngadi Marwah Atmadja, dan Direktur 1000 Cahaya Hening Parlan.


Dalam sambutannya, Hening Parlan menegaskan bahwa transisi energi merupakan keniscayaan bagi Muhammadiyah untuk mengurangi kerusakan lingkungan sekaligus menekan biaya konsumsi energi.


“Kita harus mulai belajar untuk memikirkan energi alternatif dari matahari. Karena jika listrik mati, seluruh sektor kehidupan kita juga akan mati,” tegasnya.


Sementara itu, Gatot Supakat, Wakil Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah, menekankan bahwa kegiatan bertema Audit Energi dan Penguatan Dakwah Ramah Lingkungan ini bukan bentuk perlawanan terhadap energi konvensional, melainkan langkah strategis Muhammadiyah untuk mendukung pemerintah. “Muhammadiyah mengadakan acara ini justru untuk membantu PLN,” jelasnya.


Sedangkan Isngadi Marwah Atmadja, Sekretaris LPCRPM PP Muhammadiyah, menyampaikan bahwa transisi energi adalah kebutuhan mendesak, bukan semata-mata soal penghematan.


Sementara itu Ahmad Dahlan Rais sekaligus membuka acara menyampaikan bergerak sebagai pejuang di sektor lingkungan menurutnya bukan hanya soal mewakafkan kebaikan untuk diri sendiri, tapi juga untuk kepentingan sesama manusia secara umum. 


"Kita beramal bukan hanya untuk kita, Oleh karena itu penting bagi Muhammadiyah untuk menghadirkan alternatif dalam berbagai program, khususnya dalam aspek lingkungan.


Apa itu Gerakan 1000 Cahaya Muhammadiyah?


Gerakan ini merupakan ikhtiar kolektif untuk mewujudkan 1000 titik cahaya perubahan, baik di masjid, sekolah, pesantren, rumah tangga, maupun komunitas Muhammadiyah. Cahaya yang dimaksud bukan hanya energi terbarukan seperti tenaga surya, tetapi juga cahaya pengetahuan, kesadaran, dan semangat sosial menuju keadilan iklim serta keberlanjutan hidup.


Peserta dan Materi Sebanyak 100 peserta dari berbagai wilayah Muhammadiyah hadir dalam pelatihan ini. Mereka berasal dari pengurus cabang, ranting, majelis dan lembaga Muhammadiyah, serta pengelola masjid Muhammadiyah.


Materi yang diberikan mencakup Fiqih Transisi Energi, Manajemen Energi, Konservasi Energi, serta praktik lapangan melalui kunjungan ke BMT Ummah Wonosari Yogyakarta.


Dari PCM Candipuro, hadir Hanafi (Sekretaris PCM Candipuro) dan Joko Wiyono sebagai peserta. Keterlibatan keduanya menjadi langkah awal yang strategis bagi pengembangan gerakan dakwah ekologi dan energi ramah lingkungan di Candipuro Lampung Selatan.


Harapan dan Testimoni Sekretaris PCM Candipuro, Hanafi, menyampaikan rasa syukur atas kesempatan mengikuti kegiatan ini.


“Alhamdulillah, kami bisa terlibat langsung dalam program strategis Muhammadiyah ini. Ilmu yang kami peroleh akan kami tularkan kepada cabang dan ranting, agar semangat transisi energi ini benar-benar membumi di Candipuro,” ujarnya.


Sementara itu, Joko Wiyono, yang juga aktif di Majelis Pemberdayaan Masyarakat PDM Lampung Selatan, menegaskan pentingnya kader Muhammadiyah mengambil peran dalam isu lingkungan.


“Transisi energi bukan hanya soal teknis, tetapi juga bagian dari dakwah Muhammadiyah yang solutif. Semoga hasil dari ToT ini dapat melahirkan gerakan nyata di cabang dan ranting, mulai dari masjid, sekolah, hingga rumah tangga warga persyarikatan,” ungkapnya.


Tindak Lanjut Kegiatan ini ditargetkan menghasilkan sejumlah capaian, antara lain:


* Laporan audit energi dari lokasi percontohan,

* Penyusunan baseline konsumsi energi,

* Terbentuknya 100 kader pionir transisi energi Muhammadiyah,

* Rencana aksi komunitas untuk efisiensi dan pemanfaatan energi bersih.


Kegiatan ini terselenggara berkat sinergi LPCRPM PP Muhammadiyah, Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah (1000 Cahaya), serta CEDSGREEB Universitas Gadjah Mada.

Admin

Admin

Jasa Pembuatan News CMS