Kajian Rutin PCM Candipuro Momentum Dakwah dan Muhasabah Diri

12-10-2025 | Dakwah | 188x dibaca
Kajian Rutin PCM Candipuro Momentum Dakwah dan Muhasabah Diri
"Ustad Rudion"

Candipuro, 12 Oktober 2025 — Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Candipuro kembali menggelar kajian rutin bulanan yang dilaksanakan setiap pekan kedua. Kegiatan kali ini berlangsung di PRM Sido Asri di halaman masjid AL Huda, dihadiri oleh PCM, PCA, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, seluruh ortom, serta warga Muhammadiyah se-Kecamatan Candipuro.


Acara berlangsung penuh khidmat dan kekeluargaan. Dalam sambutannya, Alimin, Ketua PCM Candipuro, menegaskan bahwa kajian ini bukan sekadar rutinitas, melainkan bagian dari gerakan dakwah amar makruf nahi munkar  yang terus tumbuh di tengah masyarakat.


“Muhammadiyah Candipuro hadir untuk melayani masyarakat di segala bidang, agar dakwah kita dikenal luas sebagai wujud rahmatil Al-Amin,” ujar Alimin.


Beliau juga berpesan kepada para santri agar rajin menuntut ilmu dan menyiapkan diri menjadi kader pemimpin masa depan yang akan melanjutkan perjuangan dakwah persyarikatan.



Sementara itu, Samsul, anggota DPRD Lampung Selatan, mengingatkan pentingnya persatuan dalam perjuangan.


“Setiap kegiatan akan sukses bila kita bersatu. Tidak ada majelis yang kuat tanpa rasa kebersamaan dan ukhuwah,” pesannya penuh semangat.


Kajian inti disampaikan oleh Ustadz Rudion dari Kota Metro dengan tema “Fase Urutan Hidup Manusia dari Lahir hingga Meninggal dalam Perspektif Tembang Macapat”.

Beliau menguraikan nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam setiap tembang Jawa klasik:

-Maskumambang: Menggambarkan fase kehidupan dalam kandungan ibu.

-Mijil: Menggambarkan fase saat bayi dilahirkan.

-Sinom: Menggambarkan masa kanak-kanak.

-Kinanthi: Menggambarkan masa remaja.

-Asmaradana: Menggambarkan masa dewasa dan cinta.

-Gambuh: Menggambarkan masa menikah dan berkeluarga.

-Dhandhanggula: Menggambarkan masa keemasan atau kemakmuran.

-Durma: Menggambarkan masa sulit.

-Pangkur: Menggambarkan masa tua.

-Megatruh: Menggambarkan saat manusia meninggalkan dunia.

-Pucung: Menggambarkan fase kematian.


Melalui kajian ini, jamaah diajak merenungi perjalanan hidup, menyadari bahwa setiap fase adalah kesempatan untuk berbuat baik dan memperbanyak amal saleh.


Kajian ditutup dengan semangat baru semangat untuk terus belajar, berbuat baik, dan menebarkan nilai-nilai Islam berkemajuan di tengah masyarakat.

PCM Candipuro berharap kegiatan rutin ini menjadi sumber inspirasi dan pencerahan, memperkuat silaturahmi, dan meneguhkan komitmen seluruh warga Muhammadiyah dalam melanjutkan dakwah yang mencerahkan dan membebaskan.


Mari jadikan setiap kajian sebagai bahan bakar semangat dakwah kita — agar Candipuro semakin berkemajuan, berilmu, dan berdaya.*Joko Wiyono

Admin

Admin

Jasa Pembuatan News CMS