Candipuro, 13 Juli 2025 – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Candipuro kembali menyelenggarakan Kajian Umum Bulanan yang berlangsung di Gedung Dakwah Muhammadiyah Candipuro yang berlokasi di PRM Sidoluhur. Kegiatan ini merupakan agenda rutin bulanan sebagai media silaturahmi dan penguatan ideologi dakwah bagi warga seluruh Muhammadiyah se-Kecamatan Candipuro.

Acara ini dibawakan oleh Pimpinan Daerah

Muhammadiyah (PDM) Lampung Selatan, PCM Candipuro beserta seluruh UPP (Unsur Pembantu Pimpinan)'Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, dan Ortom lainnya serta Seluruh warga muhammadiyah se-Kecamatan Candipuro
Kehadiran para pimpinan dan kader dari berbagai lini ini merupakan kekuatan koordinasi dan kekompakan organisasi Muhammadiyah di tingkat cabang dan Ranting.

Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Mastur, Wakil Ketua PCM Candipuro Bidang Majelis Tabligh, memberikan penekanan penting: “Seluruh Ranting se-Kecamatan Candipuro yang mengumpulkan 10 PRM wajib hadir dan dalam aktif kegiatan kajian ini. Ini bukan hanya rutinitas, tapi juga bentuk kedisiplinan dan komitmen kita terhadap gerakan dakwah yang kokoh,” tegasnya.

Sementara itu, Alimin, Ketua PCM Candipuro, mengajak seluruh UPP untuk terus menjalankan program kerja dengan semangat kolaborasi. “Setiap majelis dan lembaga harus bergerak serentak. Dengan kolaborasi, kita bisa menjadikan Muhammadiyah sebagai kekuatan perubahan di tengah masyarakat,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan tentang pentingnya pendataan dan kepemilikan Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah (KTAM). “Mari kita dorong warga yang belum memiliki KTAM agar segera menjadi identitas resmi kader Muhammadiyah,” imbuhnya.

Ustadz Imam Munandar menyampaikan tausiyah inspiratif yang mengangkat semangat persaudaraan kaum Anshar. Bahwasannya dalam perjuangan membangun umat dan bangsa, marilah kita meneladani semangat kaum Anshar sebagaimana yang diabadikan dalam Surat Al-Hasyr ayat 9. Mereka adalah kaum yang mendahulukan saudaranya, meski diri sendiri berada dalam kekurangan. Mereka memberi bukan karena berlebihan, tapi karena iman dan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.

Beginilah seharusnya karakter dakwah kita di Muhammadiyah:
• Memberi tanpa menunggu berlebihan,
• Berbuat tanpa pamrih dunia,
• Berjuang demi ridha Allah, bukan pujian manusia.

Sama halnya dengan kaum Anshar, hendaknya setiap kader Muhammadiyah membangun semangat ukhuwah, pengorbanan, dan keikhlasan dalam dakwah. Kita tidak menunggu semua sempurna untuk mulai bergerak. Kita mulai dari apa yang ada, karena sesungguhnya berdakwah bukan soal harta dan fasilitas, tapi soal niat dan kesungguhan.
Mari, kita hidupkan kembali semangat “Tajdid dan Amal Nyata”, bukan hanya dalam wacana tapi dalam tindakan. Dakwah kita harus menjadi rahmat, bukan beban. Menjadi solusi, bukan hanya suara.” mengungkapkan beliau.

Kegiatan ini bukan sekedar kajian, melainkan menjadi pijakan penguatan gerakan dakwah kolektif Muhammadiyah Candipuro, menuju sinergi yang lebih kokoh di masa depan. Serta konsolidasi ide dan penyegaran ruh gerakan. Dengan sinergi seluruh majelis dan ortom, Muhammadiyah Candipuro terus berupaya menghadirkan dakwah yang mencerahkan, memberdayakan, dan umat.